J A S A P E M B U A T A N W E B S O L O

Skema Team Copywriting Website, ketika mengembangkan sebuah website, salah satu faktor yang penting adalah konten. Mereka yang berpikir tentang menggunakan copywriting untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan menarik lebih banyak lalu lintas dapat mengambil manfaat dari skema tim copywriting. Skema ini bertujuan untuk memberikan keunggulan kompetitif di pasar dan menciptakan konten yang kreatif, menarik, dan relevan.

Skema tim copywriting menggabungkan beberapa jenis konten yang berbeda, termasuk blog, artikel, dan deskripsi produk. Ini memungkinkan mereka yang terlibat untuk berkolaborasi dan berbagi pendapat, serta membuat konten yang unik dan berkualitas. Dengan jumlah konten yang ditawarkan, tim copywriting dapat membuat website yang lebih kaya, lebih interaktif, dan lebih menarik.

Tim copywriting juga dapat mengumpulkan informasi yang berguna tentang bagaimana produk dan layanan yang ditawarkan diterima oleh pelanggan. Penulis dapat menganalisis respon dan menghasilkan laporan yang menunjukkan apa yang disukai dan tidak disukai pelanggan, dan ini dapat digunakan untuk membangun strategi pemasaran baru.

Tim copywriting juga dapat berfungsi sebagai bagian dari tim pemasaran yang lebih luas. Mereka dapat membantu mengembangkan strategi pemasaran yang berfokus pada pelanggan dan memastikan bahwa konten yang ditulis berfokus pada tujuan bisnis. Dengan memanfaatkan keahlian yang dimiliki oleh anggota tim copywriting, pemasaran secara keseluruhan dapat menjadi lebih efektif.

Tim copywriting juga dapat digunakan untuk membantu meningkatkan visibilitas dan kepercayaan diri di pasar. Mereka dapat membantu perusahaan untuk membangun brand dan membawa kemajuan teknologi ke konsumen. Ini bisa membantu perusahaan untuk menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan penjualan.

Kesimpulannya, skema tim copywriting dapat membantu perusahaan untuk menciptakan konten yang berkualitas dan menarik. Ini juga bisa membantu perusahaan untuk meningkatkan visibilitas dan kepercayaan diri di pasar, serta membantu mengembangkan strategi pemasaran yang berfokus pada pelanggan. Dengan menggunakan skema tim copywriting, website dapat menjadi lebih interaktif, kaya, dan menarik.

 

 


Penjelasan Garis Besar SkemaTim Copywriting

Skema untuk tim copywriting web mencakup berbagai peran dan tanggung jawab untuk memastikan bahwa konten yang dihasilkan efektif, relevan, dan memikat pengunjung website. Berikut adalah skema dasar untuk tim copywriting web:

  1. Kepala Tim Copywriting (Head of Copywriting)
    • Bertanggung jawab atas visi dan arah keseluruhan strategi konten.
    • Mengawasi tim dan memastikan kualitas dan konsistensi konten.
    • Koordinasi dengan tim lain seperti pemasaran, desain, dan pengembangan.
  2. Peneliti Konten (Content Researcher)
    • Mengumpulkan data, tren, dan wawasan pasar untuk mendukung pembuatan konten.
    • Melakukan riset kata kunci untuk SEO.
    • Menjaga tim diperbarui dengan informasi terbaru dalam industri.
  3. Penulis Konten Senior (Senior Content Writer)
    • Menulis dan mengedit konten utama.
    • Mentoring dan memberikan feedback kepada penulis konten junior.
    • Bekerja dengan kepala tim untuk merumuskan strategi konten.
  4. Penulis Konten (Content Writer)
    • Menulis, merevisi, dan memperbarui konten web sesuai kebutuhan.
    • Memastikan konten yang dihasilkan sesuai dengan panduan merek dan tujuan strategis.
  5. Editor Konten (Content Editor)
    • Mereview, mengedit, dan memperbaiki konten yang disusun oleh tim penulis.
    • Menjaga konsistensi gaya, tata bahasa, dan struktur.
  6. Spesialis SEO (SEO Specialist)
    • Memastikan konten dioptimalkan untuk mesin pencari.
    • Bekerja dengan peneliti konten untuk mengidentifikasi kata kunci target.
    • Memberikan rekomendasi untuk meningkatkan visibilitas konten di mesin pencari.
  7. Koordinator Proyek (Project Coordinator)
    • Mengatur jadwal, tenggat waktu, dan aliran pekerjaan antar tim.
    • Memastikan semua anggota tim tetap di jalur dan proyek berjalan sesuai rencana.
  8. Proofreader
    • Memeriksa kesalahan tata bahasa, ejaan, dan pungtuasi.
    • Memastikan konten siap untuk diterbitkan.

Dalam tim yang lebih besar atau untuk proyek yang lebih kompleks, Anda mungkin juga memerlukan spesialis media sosial, desainer grafis, atau videographer untuk memastikan konten yang dihasilkan sesuai dengan semua saluran komunikasi dan media.

 

Kepala Tim Copywriting (Head of Copywriting)

Sebagai pemimpin utama dalam tim copywriting, Kepala Tim Copywriting memiliki peran penting dalam menentukan kesuksesan konten. Berikut adalah deskripsi tugas dan tanggung jawab lebih lanjut untuk posisi ini:

Tanggung Jawab Utama Kepala Tim Copywriting:

  1. Pengembangan Strategi Konten:
    • Membuat, mengimplementasikan, dan memantau strategi konten jangka panjang dan pendek untuk memastikan pencapaian tujuan bisnis dan pemasaran.
    • Mengidentifikasi peluang konten baru berdasarkan analisis data, tren pasar, dan feedback pengguna.
  2. Pengawasan dan Manajemen Tim:
    • Mengelola tim copywriter, editor, dan proofreader untuk memastikan pekerjaan yang efisien dan berkualitas tinggi.
    • Menyediakan bimbingan, pelatihan, dan feedback kepada anggota tim.
  3. Kolaborasi Lintas Tim:
    • Bekerja erat dengan tim pemasaran untuk memastikan konten mendukung kampanye dan inisiatif pemasaran.
    • Koordinasi dengan tim desain untuk memastikan keselarasan visual dan teks konten.
    • Berkomunikasi dengan tim pengembangan untuk memastikan bahwa konten dioptimalkan dari sudut pandang teknis.
  4. Analisis dan Pelaporan:
    • Menggunakan alat analisis untuk mengukur keberhasilan konten dan membuat rekomendasi berdasarkan data.
    • Menyajikan laporan berkala kepada manajemen tentang performa konten.
  5. Pemeliharaan Kualitas:
    • Mengatur review reguler dari konten yang ada untuk memastikan relevansi dan akurasi.
    • Membuat dan memelihara panduan gaya merek untuk memastikan konsistensi.
  6. Inovasi dan Pembelajaran:
    • Tetap up-to-date dengan tren industri copywriting, teknik baru, dan teknologi.
    • Mendorong inovasi dalam pendekatan penulisan dan strategi konten.

 

SOP Kepala Tim Copywriting (Head of Copywriting)

Tujuan:
Menjamin efisiensi, kualitas, dan konsistensi dalam proses pembuatan konten dengan memimpin dan mengawasi tim copywriting.

Lingkup:
SOP ini mencakup tanggung jawab dan prosedur yang harus diikuti oleh Kepala Tim Copywriting dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi.

1. Perencanaan Konten:

a. Koordinasikan dengan tim pemasaran dan strategi untuk memahami kebutuhan konten berdasarkan tujuan bisnis dan kampanye pemasaran.

b. Rapat dengan tim copywriting untuk mendiskusikan ide, format, dan tujuan konten.

c. Tetapkan jadwal penerbitan konten dan tenggat waktu untuk setiap fase produksi.

2. Pengawasan dan Delegasi:

a. Bagikan tugas dan tanggung jawab kepada anggota tim sesuai dengan keahlian dan spesialisasi mereka.

b. Tetapkan standar kualitas dan ekspektasi untuk setiap proyek konten.

c. Monitor kemajuan pekerjaan anggota tim dan pastikan tenggat waktu dipenuhi.

3. Revisi dan Evaluasi Konten:

a. Terima draf konten dari tim dan lakukan tinjauan awal.

b. Koordinasikan dengan Editor Konten untuk mendapatkan feedback dan revisi yang diperlukan.

c. Diskusikan perubahan atau perbaikan dengan penulis konten dan pastikan feedback diterapkan.

4. Kolaborasi Lintas Tim:

a. Bekerja sama dengan tim desain untuk memastikan visual konten sesuai dengan teks.

b. Berkoordinasi dengan Spesialis SEO untuk memastikan konten dioptimalkan untuk mesin pencari.

c. Berkomunikasi dengan tim pemasaran untuk memastikan konten sesuai dengan strategi pemasaran dan branding.

5. Evaluasi dan Pelaporan:

a. Kumpulkan feedback dari tim dan stakeholder tentang kualitas dan efektivitas konten.

b. Buat laporan bulanan mengenai prestasi, tantangan, dan rekomendasi untuk tim copywriting.

c. Presentasikan laporan kepada manajemen senior dan diskusikan rencana untuk periode berikutnya.

6. Pengembangan Tim:

a. Identifikasi kebutuhan pelatihan atau perkembangan skill bagi anggota tim.

b. Organisir sesi pelatihan, workshop, atau mentoring untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan tim.

c. Rekrut anggota baru jika diperlukan, dan pastikan mereka mendapatkan orientasi dan pelatihan yang sesuai.

7. Penyimpanan dan Manajemen Dokumen:

a. Pastikan semua dokumen konten, termasuk draf, revisi, dan versi final, disimpan dengan rapi di platform manajemen dokumen yang sesuai.

b. Tetapkan hak akses untuk anggota tim agar informasi penting tetap aman dan terlindungi.

 

Kualifikasi Kepala Tim Copywriting:

  • Sarjana dalam bidang Komunikasi, Jurnalistik, Bahasa, atau bidang terkait.
  • Pengalaman kerja minimal 5 tahun dalam copywriting, dengan setidaknya 2 tahun dalam peran kepemimpinan.
  • Kemampuan analitis yang kuat dan kemampuan untuk membuat keputusan berdasarkan data.
  • Kemampuan komunikasi lisan dan tulisan yang luar biasa.
  • Kemampuan untuk bekerja dalam lingkungan tim dan memimpin dengan contoh.

Dalam banyak organisasi, Kepala Tim Copywriting merupakan bagian esensial dari strategi komunikasi dan pemasaran, dan memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana suatu merek berkomunikasi dengan audiensnya.

 

Peneliti Konten (Content Researcher)

Sebagai tumpuan dalam pembuatan konten yang informatif dan relevan, Peneliti Konten berperan penting dalam mengumpulkan dan menganalisis data yang akan digunakan oleh tim copywriting. Berikut adalah deskripsi tugas dan tanggung jawab lebih lanjut untuk posisi ini:

Tanggung Jawab Utama Peneliti Konten:

  1. Pengumpulan Data dan Informasi:
    • Melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi topik yang relevan dan diminati oleh target audiens.
    • Menggunakan alat dan sumber daya seperti survei, wawancara, dan platform analisis untuk mengumpulkan data.
  2. Riset Kata Kunci untuk SEO:
    • Menggunakan alat riset kata kunci untuk menemukan frasa dan kata kunci yang paling sering dicari dan relevan dengan topik yang akan ditulis.
    • Mengidentifikasi peluang kata kunci berdasarkan volume pencarian, kompetisi, dan relevansi dengan konten.
  3. Analisis Tren Industri:
    • Memonitor berbagai sumber berita, blog, dan forum industri untuk mengetahui perkembangan terbaru.
    • Mengidentifikasi tren yang sedang berkembang yang mungkin relevan untuk konten yang akan dibuat.
  4. Komunikasi dengan Tim:
    • Berbagi temuan dan wawasan dengan tim copywriting untuk membantu dalam proses penciptaan konten.
    • Menghadiri rapat tim untuk memberikan insight dan rekomendasi berdasarkan hasil riset.
  5. Pengembangan dan Pemeliharaan Database:
    • Membuat dan memelihara database yang berisi data, sumber, referensi, dan temuan riset untuk digunakan dalam proses penulisan.
    • Memastikan semua data dan informasi yang dikumpulkan disimpan dengan rapi dan mudah diakses oleh tim.
  6. Kolaborasi Lintas Tim:
    • Bekerja sama dengan tim SEO untuk mendapatkan wawasan tentang performa kata kunci.
    • Menggali informasi dari tim pemasaran mengenai demografi dan perilaku target audiens.

Tabel SOP Peneliti Konten (Content Researcher)

No Tahapan Deskripsi Catatan
1 Pemahaman Kebutuhan Konten Berkoordinasi dengan Kepala Tim Copywriting untuk memahami tujuan dan kebutuhan konten. Pastikan tujuan konten jelas dan spesifik.
2 Riset Awal Lakukan penelitian awal untuk mendapatkan gambaran umum tentang topik yang akan dibahas. Gunakan sumber informasi yang kredibel.
3 Riset Kata Kunci (SEO) Gunakan alat riset kata kunci untuk menemukan frasa yang sering dicari dan relevan dengan topik konten. Catat kata kunci berpotensi tinggi.
4 Penganalisisan Kompetitor Analisa konten pesaing untuk memahami tren pasar dan mengidentifikasi peluang yang belum dimanfaatkan. Jangan meniru, tetapi ambil inspirasi.
5 Pengumpulan Data Kumpulkan data statistik, kutipan, atau fakta yang relevan dari sumber terpercaya untuk mendukung pembuatan konten. Pastikan data mutakhir dan akurat.
6 Verifikasi Informasi Cek ulang semua data dan informasi yang dikumpulkan untuk memastikan keakuratan dan kredibilitasnya. Hindari informasi yang bersifat spekulatif.
7 Dokumentasi Sumber Catat semua sumber referensi dalam format yang konsisten untuk kemudahan dalam sitasi nantinya. Pastikan untuk menghormati hak cipta.
8 Presentasi Hasil Riset Presentasikan temuan riset kepada tim copywriting untuk diskusi lebih lanjut dan pengembangan ide konten. Siapkan poin-poin penting untuk dibahas.
9 Revisi Berdasarkan Feedback Lakukan penyesuaian atau perbaikan berdasarkan masukan dari tim. Tindak lanjuti masukan dengan segera.
10 Penyimpanan dan Manajemen Dokumen Riset Simpan semua dokumen riset di platform manajemen dokumen yang aman dan terstruktur. Pastikan dokumen mudah diakses oleh tim yang berwenang.

Catatan Tambahan:

  • Selalu pastikan untuk memperbarui metode atau alat riset sesuai dengan perkembangan teknologi dan tren industri.
  • Pastikan untuk tetap menjaga kerahasiaan data atau informasi sensitif yang ditemukan selama proses riset.

Kualifikasi Peneliti Konten:

  • Sarjana dalam bidang Pemasaran, Riset Pasar, Jurnalistik, atau bidang terkait.
  • Pengalaman dalam riset online dan analisis data.
  • Kemampuan untuk menggunakan alat riset kata kunci dan analisis data.
  • Kemampuan komunikasi yang baik, baik lisan maupun tulisan.
  • Detail-oriented dan memiliki kemampuan analitis yang baik.

Dengan peran yang sangat sentral dalam proses pembuatan konten, Peneliti Konten memastikan bahwa setiap konten yang dihasilkan berdasar pada data, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan dan minat target audiens.

 

Penulis Konten Senior (Senior Content Writer)

Sebagai salah satu pilar utama dalam tim copywriting, Penulis Konten Senior tidak hanya menulis tetapi juga berperan sebagai mentor bagi penulis lain di tim. Mereka memiliki pengalaman yang luas dan pengetahuan mendalam tentang industri serta teknik penulisan. Berikut adalah deskripsi tugas dan tanggung jawab lebih lanjut untuk posisi ini:

Tanggung Jawab Utama Penulis Konten Senior:

  1. Penulisan dan Pengeditan Konten:
    • Menulis artikel, blog post, materi pemasaran, dan jenis konten lainnya dengan kualitas tinggi.
    • Mengedit dan merevisi konten untuk memastikan ketepatan informasi, konsistensi gaya, dan kualitas penulisan.
  2. Mentoring dan Pembinaan:
    • Memberikan bimbingan, saran, dan pelatihan kepada penulis konten junior untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan mereka.
    • Melakukan review atas karya penulis junior dan memberikan feedback yang konstruktif.
  3. Kolaborasi dengan Kepala Tim:
    • Bekerja erat dengan Kepala Tim Copywriting untuk memahami visi dan arah strategi konten.
    • Memberikan masukan berdasarkan pengalaman dan pengetahuan untuk membantu dalam pengembangan strategi konten.
  4. Riset dan Pembelajaran:
    • Melakukan riset topik untuk memastikan konten yang ditulis relevan dan up-to-date.
    • Terus-menerus belajar tentang tren industri dan teknik penulisan terbaru untuk meningkatkan kualitas konten.
  5. Optimasi SEO:
    • Menulis konten yang dioptimalkan untuk mesin pencari dengan mempertimbangkan kata kunci dan struktur konten.
    • Bekerja sama dengan tim SEO untuk meningkatkan visibilitas konten di mesin pencari.
  6. Kolaborasi Lintas Tim:
    • Bekerja sama dengan tim desain untuk memastikan konten sesuai dengan desain visual.
    • Menggabungkan feedback dari tim lain seperti pemasaran dan produk untuk memperkaya konten.

 

Tabel SOP Penulis Konten Senior (Senior Content Writer)

No Tahapan Deskripsi Catatan
1 Pengenalan Proyek Berkoordinasi dengan Kepala Tim Copywriting untuk memahami tujuan, audiens, dan arah konten. Pahami visi dan misi proyek konten.
2 Koordinasi dengan Peneliti Konten Terima dan review hasil riset untuk memahami data, tren, dan kata kunci yang relevan. Diskusikan pertanyaan atau klarifikasi jika diperlukan.
3 Penentuan Kerangka Konten Buat outline atau kerangka dasar konten berdasarkan hasil riset. Kerangka membantu dalam menjaga alur penulisan.
4 Penulisan Draft Awal Tulis draft awal konten berdasarkan kerangka yang telah dibuat. Fokus pada isi dan struktur, revisi detil dapat menyusul.
5 Review dan Revisi Sendiri Setelah menyelesaikan draft, lakukan review dan revisi pribadi untuk memperbaiki kesalahan atau kekurangan. Jeda sejenak sebelum review agar dapat melihat dengan objektif.
6 Mentorship ke Penulis Junior Berikan bimbingan, feedback, dan arahan kepada penulis konten junior untuk meningkatkan kualitas tulisan mereka. Jadilah pendengar yang baik dan berikan kritik konstruktif.
7 Koordinasi dengan Editor Konten Kirim draft konten ke Editor Konten untuk review. Diskusikan feedback dan lakukan revisi berdasarkan saran yang diberikan. Terima kritik dengan pikiran terbuka.
8 Penyesuaian SEO Sesuaikan konten dengan rekomendasi dari Spesialis SEO, termasuk penggunaan kata kunci yang optimal. Pastikan perubahan tidak mengurangi kualitas konten asli.
9 Review Akhir Lakukan pengecekan akhir untuk memastikan konten sesuai standar, bebas dari kesalahan, dan siap untuk diterbitkan. Gunakan alat pemeriksa tata bahasa jika diperlukan.
10 Penyerahan Konten Serahkan konten final ke Kepala Tim Copywriting atau platform publikasi yang relevan. Pastikan semua dokumen dan aset terkait disertakan.

Catatan Tambahan:

  • Selalu tetap update dengan tren penulisan dan industri yang relevan untuk memastikan konten yang dihasilkan tetap relevan dan menarik.
  • Berkomunikasi dengan anggota tim lain secara teratur untuk mendapatkan wawasan dan feedback.

Kualifikasi Penulis Konten Senior :

  • Sarjana dalam bidang Komunikasi, Jurnalistik, Bahasa, atau bidang terkait.
  • Pengalaman kerja minimal 3-5 tahun dalam copywriting.
  • Kemampuan menulis yang luar biasa dengan perhatian terhadap detail.
  • Kemampuan komunikasi yang baik dan kemampuan untuk bekerja dalam lingkungan tim.
  • Pengalaman dengan teknik SEO dan alat analisis konten.

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya, Penulis Konten Senior adalah aset berharga dalam tim copywriting, memberikan arah, panduan, dan standar kualitas untuk semua konten yang dihasilkan.

 

Penulis Konten (Content Writer)

Sebagai otak kreatif di balik kata-kata, Penulis Konten memainkan peran penting dalam menyampaikan pesan merek, informasi, dan cerita melalui konten yang mereka ciptakan. Mereka harus mampu mengubah ide dan informasi menjadi narasi yang menarik dan relevan untuk pembaca. Berikut adalah deskripsi tugas dan tanggung jawab untuk posisi ini:

Tanggung Jawab Utama Penulis Konten:

  1. Penulisan Konten:
    • Menulis berbagai jenis konten termasuk, tetapi tidak terbatas pada, artikel, blog post, deskripsi produk, studi kasus, dll.
    • Mengembangkan ide dan konsep konten yang kreatif dan menarik yang sesuai dengan tujuan pemasaran dan komunikasi.
  2. Revisi dan Pembaruan Konten:
    • Merevisi konten berdasarkan feedback dari Editor Konten atau tim lain.
    • Memperbarui konten yang sudah ada untuk memastikannya tetap relevan dan up-to-date.
  3. Pemeliharaan Konsistensi Merek:
    • Memastikan bahwa konten yang dihasilkan sesuai dengan panduan gaya merek, tone, dan suara.
    • Menjaga kualitas konten agar sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh organisasi.
  4. Riset:
    • Melakukan riset untuk mendalamkan pemahaman tentang topik atau untuk mendukung argumen dan poin dalam konten.
    • Menggunakan sumber daya yang kredibel dan terpercaya dalam proses penulisan.
  5. Optimasi SEO:
    • Menulis konten dengan mempertimbangkan kata kunci dan praktik SEO terbaik agar konten dapat ditemukan dengan mudah di mesin pencari.
  6. Kolaborasi Lintas Tim:
    • Bekerja sama dengan tim lain, seperti desain, untuk memastikan konten selaras dengan visual.
    • Menerima dan mengintegrasikan feedback dari tim lain seperti pemasaran, produk, dan lainnya.

 

Tabel SOP Penulis Konten (Content Writer)

No Tahapan Deskripsi Catatan
1 Pengenalan Proyek Berkoordinasi dengan Penulis Konten Senior atau Kepala Tim Copywriting untuk memahami tujuan, audiens, dan arah konten. Pahami dengan jelas ekspektasi dari setiap tugas.
2 Review Materi Riset Pelajari bahan dan data dari Peneliti Konten. Ini akan mencakup tren, data, dan kata kunci yang relevan untuk ditulis. Jika ada ketidakjelasan, tanyakan segera.
3 Pembuatan Kerangka Konten Rancang struktur dasar atau outline dari konten yang akan ditulis. Ini membantu memastikan alur cerita yang konsisten dan informatif. Jangan ragu untuk meminta feedback awal atas kerangka ini.
4 Penulisan Konten Berdasarkan kerangka yang telah dibuat, mulailah menulis konten dengan detail dan konsistensi. Hindari plagiarisme dan pastikan sumber dikutip dengan benar.
5 Self-Review Sebelum menyerahkan tulisan, selalu lakukan review sendiri untuk memeriksa kesalahan tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat. Menggunakan alat pemeriksa gramatik online dapat membantu.
6 Penyerahan Draft Kirim draft konten kepada Penulis Konten Senior atau Editor Konten untuk review dan feedback. Pastikan untuk menyerahkan sebelum tenggat waktu.
7 Implementasi Feedback Setelah menerima feedback, lakukan revisi berdasarkan saran yang diberikan. Fokus pada perbaikan dan perubahan yang dianjurkan. Pastikan perubahan sesuai dengan tujuan konten awal.
8 Penyesuaian SEO Sesuaikan penggunaan kata kunci dan elemen SEO lainnya berdasarkan rekomendasi dari Spesialis SEO atau Penulis Konten Senior. Jangan mengorbankan kualitas tulisan demi kata kunci saja.
9 Review Akhir dan Penyerahan Setelah semua revisi dan penyesuaian, lakukan pengecekan akhir dan serahkan versi final kepada tim yang berwenang, misalnya Editor Konten atau Kepala Tim Copywriting. Pastikan semua elemen konten, termasuk gambar, sudah lengkap.

Catatan Tambahan:

  • Kontinuitas belajar sangat penting. Ikuti pelatihan atau workshop yang relevan untuk meningkatkan keterampilan menulis.
  • Komunikasi adalah kunci. Jika Anda merasa tidak yakin atau membutuhkan klarifikasi lebih lanjut, jangan ragu untuk berkomunikasi dengan anggota tim lain.

Kualifikasi Penulis Konten:

  • Sarjana dalam bidang Komunikasi, Jurnalistik, Bahasa, atau bidang terkait.
  • Pengalaman dalam penulisan konten web, pemasaran, atau peran terkait.
  • Kemampuan menulis yang baik dengan perhatian terhadap detail dan struktur.
  • Kemampuan riset yang baik.
  • Dasar pemahaman tentang SEO dan praktik penulisan yang dioptimalkan untuk mesin pencari.

Sebagai jantung dari tim copywriting, Penulis Konten bertanggung jawab untuk menghasilkan konten yang tidak hanya menarik dan informatif tetapi juga mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak sesuai dengan tujuan strategis merek atau organisasi.

 

Editor Konten (Content Editor)

Sebagai penjaga kualitas dan konsistensi, Editor Konten memastikan bahwa setiap potongan konten yang dihasilkan tim penulis memenuhi standar tertinggi sebelum diterbitkan. Berikut adalah deskripsi tugas dan tanggung jawab lebih lanjut untuk posisi ini:

Tanggung Jawab Utama Editor Konten:

  1. Review dan Pengeditan Konten:
    • Membaca dan mengevaluasi konten yang disubmit oleh tim penulis untuk memastikan informasi akurat dan relevan.
    • Mengedit konten untuk memperbaiki kesalahan tata bahasa, ejaan, pungtuasi, dan konsistensi informasi.
  2. Pemeliharaan Konsistensi Gaya:
    • Memastikan semua konten sesuai dengan panduan gaya merek atau panduan editorial yang telah ditentukan.
    • Melakukan koreksi pada tone, gaya, dan suara konten agar konsisten di seluruh platform dan media.
  3. Struktur dan Alur Konten:
    • Memeriksa struktur dan alur konten untuk memastikan keterbacaan dan logika yang baik.
    • Mengatur ulang paragraf atau bagian jika diperlukan untuk memastikan kelancaran dan kejelasan konten.
  4. Kolaborasi dengan Tim Penulis:
    • Memberikan feedback konstruktif kepada penulis mengenai revisi yang diperlukan.
    • Bekerja sama dengan penulis untuk memastikan konten memenuhi standar dan tujuan yang ditetapkan.
  5. Optimasi SEO:
    • Memastikan konten telah dioptimalkan untuk mesin pencari, termasuk penggunaan kata kunci yang tepat, meta deskripsi, dan struktur konten.
  6. Kolaborasi Lintas Tim:
    • Bekerja sama dengan tim desain untuk memastikan konten cocok dengan layout dan desain visual.
    • Berkoordinasi dengan tim lain seperti pemasaran dan SEO untuk memastikan konten sesuai dengan strategi keseluruhan.

 

Tabel SOP Editor Konten (Content Editor)

No Tahapan Deskripsi Catatan
1 Penerimaan Draft Terima draft konten dari Penulis Konten atau Penulis Konten Senior untuk proses editing. Pastikan Anda mengerti tujuan dan audiens dari konten tersebut.
2 Pengenalan Materi Sebelum mengedit, baca keseluruhan konten untuk memahami alur dan pokok bahasannya. Ini membantu dalam proses editing nantinya.
3 Review Struktur dan Alur Pastikan bahwa konten memiliki struktur yang logis dan alur yang konsisten, mulai dari pendahuluan, isi, hingga penutup. Konsistensi alur membantu pembaca memahami konten dengan mudah.
4 Pengecekan Tata Bahasa dan Ejaan Periksa kesalahan tata bahasa, ejaan, dan pungtuasi. Gunakan alat bantu jika diperlukan. Alat seperti Grammarly bisa membantu dalam tahap ini.
5 Pengecekan Gaya Penulisan Pastikan konten sesuai dengan gaya penulisan yang telah ditentukan oleh perusahaan atau klien, seperti formal, informal, atau lainnya. Gaya penulisan harus konsisten di seluruh dokumen.
6 Verifikasi Informasi dan Fakta Pastikan semua informasi, data, dan fakta yang disebutkan dalam konten benar dan dapat dipercaya. Cek sumber jika diperlukan. Hindari menyebarkan informasi yang salah atau menyesatkan.
7 Pengecekan Plagiarisme Gunakan alat deteksi plagiarisme untuk memastikan originalitas konten. Konten yang unik dan orisinal memiliki nilai lebih di mata pembaca.
8 Memberikan Feedback Berikan feedback kepada penulis mengenai perubahan yang telah dilakukan dan saran untuk perbaikan lebih lanjut jika diperlukan. Feedback harus konstruktif dan jelas.
9 Koordinasi dengan Penulis Diskusikan perubahan dan saran dengan penulis untuk memastikan kualitas konten yang terbaik. Komunikasi dua arah membantu menghasilkan konten yang lebih baik.
10 Review Akhir Setelah semua revisi, lakukan pengecekan akhir untuk memastikan konten siap diterbitkan dan bebas dari kesalahan. Pastikan tidak ada elemen yang terlewat.

Catatan Tambahan:

  • Selalu update diri dengan gaya penulisan dan tata bahasa yang baru untuk memastikan konten yang dihasilkan selalu relevan dan mutakhir.
  • Ingatlah bahwa peran Editor Konten bukan hanya untuk mengoreksi, tetapi juga untuk memastikan konten memiliki kualitas terbaik sebelum diterbitkan.

Kualifikasi Editor Konten:

  • Sarjana dalam bidang Komunikasi, Jurnalistik, Bahasa, atau bidang terkait.
  • Pengalaman kerja minimal 2-4 tahun dalam pengeditan konten atau peran terkait.
  • Kemampuan tata bahasa yang luar biasa dan perhatian terhadap detail.
  • Familiar dengan panduan gaya penulisan seperti AP, Chicago, atau lainnya.
  • Kemampuan untuk memberikan feedback yang konstruktif dan efektif.
  • Memiliki pemahaman dasar tentang teknik SEO.

Sebagai garis terakhir pertahanan sebelum konten diterbitkan, Editor Konten memastikan bahwa konten tidak hanya bebas dari kesalahan, tetapi juga menarik, relevan, dan memberikan nilai kepada pembaca.

 

Spesialis SEO (SEO Specialist)

Dalam era digital saat ini, memiliki konten yang berkualitas saja tidak cukup. Konten harus mudah ditemukan oleh audiens yang dituju, dan inilah peran utama Spesialis SEO. Mereka memastikan bahwa konten yang dihasilkan tidak hanya berharga bagi pembaca, tetapi juga dioptimalkan untuk mesin pencari. Berikut adalah deskripsi tugas dan tanggung jawab untuk posisi ini:

Tanggung Jawab Utama Spesialis SEO:

  1. Optimasi Konten:
    • Bekerja sama dengan Penulis Konten untuk memastikan konten yang dihasilkan dioptimalkan untuk mesin pencari dengan kata kunci yang relevan, judul yang menarik, meta deskripsi, dll.
  2. Riset Kata Kunci:
    • Menggunakan alat riset kata kunci untuk mengidentifikasi frasa dan kata kunci yang berpotensi memberikan trafik.
    • Bekerja sama dengan Peneliti Konten untuk mengintegrasikan kata kunci tersebut ke dalam konten.
  3. Analisis dan Pelaporan:
    • Menggunakan alat analitik untuk memonitor performa konten di mesin pencari.
    • Melakukan laporan reguler mengenai posisi ranking, trafik, dan metrik SEO lainnya.
  4. Rekomendasi Strategis:
    • Memberikan masukan kepada tim konten tentang topik atau jenis konten yang memiliki potensi untuk mendatangkan trafik dari mesin pencari.
    • Memberikan saran untuk peningkatan teknik, seperti struktur situs, kecepatan halaman, dan backlinking.
  5. Pembaruan Algoritma:
    • Menjaga diri tetap diperbarui dengan perubahan algoritma mesin pencari dan memastikan strategi SEO selalu sesuai dengan best practices terbaru.
  6. Kolaborasi Lintas Tim:
    • Bekerja sama dengan tim lain, seperti desain dan pengembangan web, untuk memastikan aspek teknis SEO (seperti schema markup, XML sitemaps, dll) diterapkan dengan benar.
    • Mengkomunikasikan pentingnya SEO dan memberikan pelatihan dasar kepada tim konten.

 

Tabel SOP Spesialis SEO (SEO Specialist)

No Tahapan Deskripsi Catatan
1 Analisis Situs/Web Lakukan audit SEO awal untuk mengevaluasi performa situs web saat ini dalam mesin pencari. Gunakan alat seperti Google Search Console, SEMrush, atau Ahrefs.
2 Penelitian Kata Kunci Mengidentifikasi kata kunci target berdasarkan relevansi, volume pencarian, dan kompetisi. Alat seperti Google Keyword Planner atau Ubersuggest dapat digunakan.
3 Optimasi On-Page Pastikan elemen-elemen on-page seperti judul, meta deskripsi, H1-H6, dan struktur URL telah dioptimalkan sesuai dengan kata kunci target. Konten harus tetap bermutu dan relevan bagi pengguna.
4 Analisis Konten Evaluasi konten yang ada untuk memastikan relevansi kata kunci, kualitas, dan kedalaman topik. Jangan hanya fokus pada kata kunci, tetapi juga pada nilai bagi pengguna.
5 Rekomendasi Konten Berdasarkan analisis, berikan saran kepada tim penulis tentang topik atau kata kunci yang harus ditingkatkan atau ditulis ulang. Komunikasi dengan tim penulis adalah kunci.
6 Optimasi Off-Page Buat strategi untuk memperoleh backlink berkualitas. Ini bisa melalui outreach, kolaborasi, atau teknik lainnya. Hindari taktik black hat SEO yang bisa mendatangkan hukuman dari Google.
7 Analisis Teknis Pastikan aspek teknis situs seperti kecepatan muat, responsifitas, struktur situs, dan XML sitemap sudah dioptimalkan. Pertimbangkan menggunakan alat seperti Google PageSpeed Insights.
8 Pelacakan dan Laporan Gunakan alat pelacakan seperti Google Analytics untuk memantau trafik, perilaku pengguna, dan konversi. Buat laporan berkala untuk tim atau klien. Evaluasi dan ajukan rekomendasi perbaikan berdasarkan data.
9 Tes A/B Lakukan tes A/B pada elemen situs yang berpengaruh pada SEO, seperti judul atau CTA, untuk melihat versi mana yang lebih efektif. Pastikan untuk hanya menguji satu elemen dalam satu waktu.
10 Pembaruan dan Penyesuaian Tetap up-to-date dengan perkembangan algoritma mesin pencari. Lakukan penyesuaian strategi SEO sesuai dengan perkembangan tersebut. Berlangganan sumber informasi SEO terpercaya seperti blog Google Webmasters atau forum SEO.

Catatan Tambahan:

  • SEO adalah proses jangka panjang. Penting untuk terus menerus memonitor, menguji, dan menyesuaikan strategi berdasarkan data dan perkembangan algoritma.
  • Selalu prioritaskan pengalaman pengguna. SEO yang baik akan selaras dengan UX yang baik.

Kualifikasi Spesialis SEO:

  • Sarjana dalam bidang Pemasaran, Teknik Informatika, atau bidang terkait.
  • Pengalaman kerja minimal 2-4 tahun dalam SEO atau peran terkait.
  • Kemahiran dalam menggunakan alat SEO seperti Google Analytics, Google Search Console, SEMrush, Ahrefs, atau alat serupa.
  • Pemahaman mendalam tentang algoritma mesin pencari dan best practices SEO.
  • Kemampuan analitis yang kuat dan perhatian terhadap detail.

Dalam lanskap digital yang terus berubah, Spesialis SEO memainkan peran krusial dalam memastikan konten mencapai audiens yang tepat dan meningkatkan visibilitas merek di mesin pencari.

 

Koordinator Proyek (Project Coordinator)

Sebagai penghubung antara berbagai tim dan stakeholder, Koordinator Proyek memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa semua aspek proyek berjalan dengan lancar, tepat waktu, dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Berikut adalah deskripsi tugas dan tanggung jawab untuk posisi ini:

Tanggung Jawab Utama Koordinator Proyek:

  1. Perencanaan dan Penjadwalan:
    • Mengembangkan dan memelihara rencana proyek yang mencakup jadwal, tenggat waktu, sumber daya yang diperlukan, dan alokasi tugas.
    • Mengatur rapat kick-off untuk menetapkan harapan dan memastikan semua pihak memahami tujuan proyek.
  2. Koordinasi dan Komunikasi:
    • Bertindak sebagai titik kontak utama antara tim-tim terkait, termasuk penulis konten, desainer, pemasaran, dan klien atau stakeholder lainnya.
    • Mengkomunikasikan pembaruan, perubahan, atau masalah yang mungkin muncul selama siklus proyek.
  3. Pemantauan dan Pelaporan:
    • Memantau kemajuan proyek secara reguler dan memastikan semua tugas berjalan sesuai rencana.
    • Membuat laporan kemajuan proyek untuk stakeholder atau manajemen senior.
  4. Manajemen Risiko:
    • Mengidentifikasi potensi hambatan atau risiko dalam proyek dan mengembangkan strategi mitigasi untuk mengatasi atau menghindarinya.
  5. Kualitas dan Review:
    • Memastikan semua output proyek memenuhi standar kualitas yang ditentukan dan sesuai dengan spesifikasi.
    • Mengatur sesi review dengan stakeholder atau tim relevan untuk mendapatkan feedback dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
  6. Kolaborasi Lintas Tim:
    • Bekerja dengan berbagai tim untuk memastikan sumber daya dan alat yang diperlukan tersedia.
    • Mengkoordinasikan rapat reguler untuk memastikan komunikasi yang efisien dan untuk memantau kemajuan.

 

Tabel SOP Koordinator Proyek (Project Coordinator)

No Tahapan Deskripsi Catatan
1 Pemahaman Proyek Mendapatkan gambaran umum proyek dari pemangku kepentingan utama (stakeholders). Ini termasuk tujuan, sumber daya yang tersedia, dan tenggat waktu. Pertemuan awal dengan klien atau pemimpin proyek sangat penting.
2 Penyusunan Rencana Proyek Buat rencana proyek yang mendetail, termasuk jadwal, alokasi sumber daya, dan anggaran. Gunakan alat manajemen proyek seperti Trello, Asana, atau Microsoft Project.
3 Koordinasi Tim Berkoordinasi dengan tim untuk memastikan semua anggota memahami tugas, tanggung jawab, dan tenggat waktu mereka. Rutin mengadakan pertemuan singkat (stand-ups) dapat membantu.
4 Pelacakan Kemajuan Monitor kemajuan proyek secara berkala. Ini mencakup pelacakan tenggat waktu, pencapaian, dan hambatan yang mungkin muncul. Pastikan ada sistem pelaporan yang efisien.
5 Komunikasi dengan Stakeholders Memberikan pembaruan berkala kepada pemangku kepentingan mengenai kemajuan proyek, hambatan yang dihadapi, dan solusi yang diajukan. Komunikasi harus jelas dan tepat waktu.
6 Manajemen Risiko Identifikasi potensi risiko proyek, evaluasi dampak, dan buat rencana mitigasi. Reviu risiko secara berkala dan sesuaikan rencana mitigasi jika diperlukan.
7 Penyelesaian Masalah Hadapi dan selesaikan masalah atau hambatan yang muncul selama pelaksanaan proyek. Jangan ragu untuk mencari masukan dari tim atau pemangku kepentingan lainnya.
8 Evaluasi dan Penyesuaian Lakukan evaluasi berkala dan buat penyesuaian pada rencana jika diperlukan berdasarkan feedback dan perubahan kondisi. Fleksibilitas dalam pengelolaan proyek adalah kunci.
9 Penyusunan Laporan Buat laporan detail mengenai kemajuan proyek, anggaran, masalah yang dihadapi, dan solusi yang diambil. Pastikan laporan disajikan dengan jelas dan komprehensif.
10 Penutupan Proyek Setelah proyek selesai, lakukan review keseluruhan, serahkan hasil proyek kepada pemangku kepentingan, dan pastikan semua sumber daya (termasuk manusia) kembali ke operasional sehari-hari atau proyek berikutnya. Dokumentasi hasil dan pelajaran dari proyek akan berguna untuk proyek masa depan.

Catatan Tambahan:

  • Koordinator Proyek harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk memastikan informasi disampaikan dengan efektif kepada semua pihak yang terlibat.
  • Pemahaman yang baik mengenai alat dan teknologi manajemen proyek akan sangat membantu dalam koordinasi dan pelacakan kemajuan proyek.

Kualifikasi Koordinator Proyek:

  • Sarjana dalam bidang Manajemen, Administrasi Bisnis, atau bidang terkait.
  • Pengalaman kerja minimal 2-4 tahun dalam manajemen proyek atau peran koordinator.
  • Kemampuan komunikasi yang kuat, baik lisan maupun tertulis.
  • Kemampuan organisasi dan perencanaan yang luar biasa.
  • Kemampuan untuk bekerja dengan berbagai tim dan memprioritaskan tugas dalam lingkungan yang serba cepat.
  • Familiar dengan alat manajemen proyek seperti Trello, Asana, atau Microsoft Project.

Koordinator Proyek berfungsi untuk memastikan semua komponen proyek berjalan dengan lancar, mengidentifikasi dan menangani hambatan, serta memastikan hasil akhir memenuhi ekspektasi stakeholder. Mereka adalah tulang punggung dari setiap proyek yang sukses.

 

Proofreader

Sebagai garis terakhir pertahanan sebelum konten diterbitkan, Proofreader memastikan bahwa konten bebas dari kesalahan dan siap untuk dilihat oleh audiens yang lebih luas. Mereka berfokus pada detail dan memiliki mata yang tajam untuk menangkap kesalahan yang mungkin luput dari perhatian penulis atau editor. Berikut adalah deskripsi tugas dan tanggung jawab untuk posisi ini:

Tanggung Jawab Utama Proofreader:

  1. Pemeriksaan Konten:
    • Memeriksa dan memperbaiki kesalahan tata bahasa, ejaan, sintaks, dan pungtuasi.
    • Memeriksa konsistensi dalam format, gaya, dan bahasa.
  2. Review Kualitas:
    • Menilai kualitas konten dari perspektif tata bahasa dan kejelasan.
    • Memastikan konten bebas dari ambigu atau kesalahan faktual.
  3. Kolaborasi dengan Tim Konten:
    • Bekerja sama dengan penulis dan editor untuk memahami tujuan konten dan standar kualitas yang diharapkan.
    • Memberikan feedback konstruktif kepada tim konten berdasarkan temuan saat pemeriksaan.
  4. Pemeliharaan Standar:
    • Memastikan konten sesuai dengan panduan gaya yang diterapkan oleh organisasi atau klien.
    • Mengusulkan perubahan atau penyesuaian pada panduan gaya jika diperlukan.
  5. Pelaporan:
    • Menginformasikan editor atau tim konten tentang perubahan yang dibuat dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan lebih lanjut jika diperlukan.

Tabel SOP Proofreader

No Tahapan Deskripsi Catatan
1 Penerimaan Tugas Terima dokumen atau konten yang memerlukan proofreading. Pastikan untuk mengerti format, gaya, dan tujuan dari konten tersebut. Jangan ragu untuk bertanya atau meminta klarifikasi jika ada keraguan.
2 Peninjauan Awal Lakukan bacaan cepat untuk mendapatkan gambaran umum konten dan mengidentifikasi area yang mungkin memerlukan perhatian lebih. Ini membantu menyiapkan diri untuk tugas proofreading yang lebih mendalam.
3 Pemeriksaan Ejaan Pastikan tidak ada kesalahan ejaan. Gunakan alat pemeriksa ejaan jika diperlukan, tetapi jangan hanya mengandalkan teknologi; selalu lakukan pemeriksaan manual. Ada kesalahan ejaan yang mungkin tidak dideteksi oleh alat pemeriksa ejaan.
4 Pemeriksaan Tata Bahasa Cek konten untuk kesalahan tata bahasa dan struktur kalimat. Fokus pada kalimat-kalimat yang terdengar kaku atau sulit dipahami.
5 Pemeriksaan Pungtuasi Pastikan penggunaan tanda baca seperti koma, titik, tanda tanya, dll. sudah benar dan konsisten. Kesalahan pungtuasi bisa mengubah arti kalimat.
6 Konsistensi Gaya Penulisan Periksa konsistensi dalam penulisan (mis. penulisan angka, tanggal, kapitalisasi). Pastikan semuanya sesuai dengan gaya penulisan yang diberlakukan (mis. AP, Chicago, MLA). Jika ada panduan gaya penulisan khusus, pastikan untuk selalu merujuk kepadanya.
7 Pemeriksaan Format Pastikan elemen-elemen format seperti jarak antar baris, margin, font, dan ukuran teks konsisten dan sesuai standar. Format yang rapi meningkatkan keterbacaan.
8 Reviu Konten Setelah melakukan koreksi, baca kembali konten untuk memastikan aliran dan keterbacaannya. Ini untuk memastikan bahwa koreksi tidak mengubah makna atau aliran konten.
9 Penyusunan Catatan Jika ada kesalahan atau area yang memerlukan perhatian khusus yang tidak bisa diperbaiki langsung oleh proofreader, buat catatan untuk penulis atau editor. Komunikasikan dengan jelas dan konstruktif.
10 Penyerahan Hasil Setelah selesai, kirimkan dokumen yang sudah diperiksa kembali ke pihak yang meminta. Sertakan catatan atau komentar jika diperlukan. Pastikan untuk mengecek kesalahan dua kali sebelum menyerahkan.

Catatan Tambahan:

  • Meskipun teknologi bisa membantu, mata manusia tetap esensial dalam proses proofreading untuk menangkap kesalahan atau nuansa yang mungkin terlewat oleh alat.
  • Selalu tetap terbuka dengan feedback dari penulis atau editor, dan berkomunikasi dengan mereka untuk memahami konten dengan lebih baik jika diperlukan.

Kualifikasi Proofreader:

  • Sarjana dalam bidang Bahasa, Sastra, Jurnalistik, atau bidang terkait.
  • Pengalaman kerja dalam proofreading, penyuntingan, atau peran terkait.
  • Kemampuan menulis dan mengedit yang luar biasa dengan perhatian terhadap detail.
  • Pemahaman yang kuat tentang tata bahasa, ejaan, dan gaya penulisan.
  • Kemampuan untuk bekerja dalam lingkungan yang berorientasi pada tenggat waktu dan berfokus pada kualitas.

Proofreader memastikan bahwa konten yang dihasilkan oleh organisasi mencerminkan standar kualitas tertinggi dan profesionalisme. Mereka memainkan peran penting dalam memastikan integritas dan kredibilitas konten yang diterbitkan.


Struktur Tim Digital Marketing Paling Ideal

Tim digital marketing sangat penting untuk mewujudkan tujuan marketing digital perusahaan. Komposisi dan struktur tim digital marketing yang tepat dapat membantu pebisnis dalam menangani masalah penjualan produk melalui media digital dan internet. Hal ini menjadi peluang yang tidak bisa dianggap remeh mengingat masyarakat cenderung menggunakan internet di kehidupan sehari-harinya. Dikutip dari CNN, pada bulan Januari tahun lalu saja (2021), total pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 202,35 juta user atau sebanyak 76,8%. Tentu bagi brand dan perusahaan, hal ini merupakan peluang yang sangat besar. Apalagi dengan perkembangan teknologi sekarang ini, setiap kegiatan digital marketing bisa diukur dengan tepat.

Berbagai peluang tersebut tentu harus bisa disambut oleh para brand owner dan perusahaan. Salah satunya adalah dengan mulai aware dengan digital marketing. Untuk mewujudkan hal tersebut, penting sekali untuk membentuk sebuah struktur tim digital marketing yang paling ideal. Hal ini penting, terutama untuk mweujudkan proses digital marketing menjadi lebih optimal.

Struktur Tim Digital Marketing yang Paling Ideal

Untuk mewujudkan struktur tim digital marketing yang paling ideal, kita harus memperhatikan beberapa hal penting. Penting sekali untuk memperhatikan tentang prinsip manajemen SDM yang optimal. Brand owner harus memberikan perhatian lebih pada orang (person) dan pembagian tugasnya. Direkomendasikan untuk selalu menerapkan prinsip “the right man on the right place” dalam membentuk tim yang ideal. Selain itu bila manajemen menghendaki efisiensi SDM, mungkin karena keterbatasan alokasi anggaran dan sebagainya, maka penting untuk mewujudkan tim dengan prinsip “miskin struktur kaya fungsi”.

Kali ini kita akan membahas tentang struktur tim digital marketing yang paling ideal untuk tim digital marketing perusahaan yang sangat lengkap (update Februari 2022). Pastikan untuk selalu menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat. Perhatikan karakter orang yang mengisi posisi jabatan terkait dan juga termasuk pembagian tugasnya. Selalu kontrol jangan sampai ada personel yang terlalu overload maupun yang terlalu santai.

Berikut ini beberapa posisi yang perlu dipertimbangkan dalam membentuk struktur tim digital marketing yang paling ideal.

Digital Marketing Strategist

Seorang digital marketing strategist berperan dalam mengatur strategi pemasaran digital. Dia adalah orang yang kreatif dan memahami banyak proses digital marketing. Lebih baik untuk merekrut orang yang menempati posisi ini dengan kualifikasi minimal sudah berpengalaman minimal dua tahun. Atau paling tidak, sudah pernah melakukan tiga campaign digital marketing.

Posisi ini menuntut pemikiran strategis, taktis, dan kreatif dalam mencapai tujuan perusahaan. Orang dengan spesifikasi ini biasanya akan lebih baik bila merangkap sebagai kepala divisi atau digital marketing lead, atau digital marketing manager. Pada beberapa perusahaan, kita mungkin akan menemukan posisi yang hampir mirip dengan jabatan ini sebagai performance marketer. Jabatan ini sama-sama berwenang dalam menentukan alokasi budget dan evaluasi kinerja tim.

Digital Marketing Analyst

Posisi digital marketing analyst akan banyak menangani tentang analisa data digital marketing. Mereka akan lebih banyak berkutat pada angka dan KPI (Key Performance Indicator). Disarankan untuk merekrut orang pada posisi ini dengan tingkat analisa yang tinggi.

Mayoritas pekerjaan pada posisi ini lebih banyak pada analisa dan pengelolaan data (berupa angka dan insight lainnya). Contohnya adalah evaluasi KPI, analisa trafik website, mengukur konversi dan pelacakan, serta memberikan saran optimasi campaign.

Content Strategist

Jabatan ini bertanggung jawab dalam menentukan kebutuhan akan konten. Tidak jarang dia juga akan menangani konten dari planing sampai eksekusi copywriting. Konten menjadi hal yang sangat krusial karena banyak konversi dalam digital marketing akan ditentukan konten dan bagaimana cara penyampaiannya. Untuk itu, seorang content strategist juga harus bisa memilih platform distribusi konten yang paling tepat. Hal ini tentu demi terhubung dengan target market yang tepat. Content strategist biasanya akan membutuhkan bantuan dari content writer dan copywriter.

Namun, kenyataan dilapangan, dengan load pekerjaan yang tidak terlalu banyak, biasanya seorang content strategist bisa menangani tugas-tugas dari content writer dan copywriter specialist. Untuk perusahaan dengan skala agency dimana kerjaan produksi konten sangat tinggi, biasanya membutuhkan content writer dan copywriter specialist secara terpisah.

Customer Relation Officer

Customer relation officer melakukan tugas-tugas yang berhubungan untuk membangun kepercayaan customer. Jabatan pada posisi ini juga bertugas untuk mengelola interaksi dengan audiens disemua platform digital marketing.

Pada beberapa perusahaan, posisi ini biasanya erat dengan account executive, email marketer, CRM staff, dan customer service. Posisi tersebut berorientasi pada pelayanan, dimana perusahaan berusaha meningkatkan prospek penjualan dan mendapatkan informasi tentang perilaku pelanggan mereka. Mereka berhubungan dengan customer dan menjamin setiap kebutuhan mereka bisa terpenuhi dengan baik.

Digital Marketing Spesialist

Posisi digital marketing spesialist menangani tugas-tugas khusus yang terspesialisasi. Dalam hal ini untuk digital marketing spesialist menangani pekerjaan-pekerjaan khusus digital marketing. Kalau digital marketing strategist merencanakan strategi, jabatan ini lebih pada melakukan eksekusi, monitoring, dan optimasi.

Pada perusahaan besar, digital marketing spesialist akan dibagi lagi menurut spesialisasi pada keahlian digital marketing tertentu. Namun perkembangan sekarang ini, tidak jarang pula yang melakukan rekrutmen untuk posisi full-stack digital marketer. Kita menyebutnya full-stack karena mereka menangani hampir semua platform digital marketing. Idealnya posisi ini akan terdiri dari sosial media specialist, SEO specialist, SEM specialist, maupun email marketing specialist seperti yang sudah kita singgung sebelumnya.

Social Media Specialist

Sosmed Specialist melakukan interaksi langsung dengan target market. Mereka bertanggung jawab untuk menyusun untuk mengelola seluruh sosial media perusahaan untuk meningkatkan prospek penjualan. Selain itu, mereka juga melakukan distribusi konten untuk tujuan pemasaran.

Beberapa sosial media yang biasanya dikelola meliputi instagram, facebook, twitter, linkedin, tiktok, maupun youtube. Posisi ini biasanya juga memiliki beberapa turunan jabatan seperti Social Media Strategist, Social Media Admin, Social Media Planner, dan Social Media Analyst.

SEO/SEM Specialist

Jabatan ini biasanya mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan ranking di mesin pencari. Hal ini bukan saja untuk meningkatkan reputasi perusahaan, namun juga sangat baik untuk meningkatkan konversi. Hal ini penting karena data di mesin pencari contoh saja seperti Google merupakan “warm leads”.

Kenapa “warm leads”? Ya, karena setiap customer yang menemukan website kita, mereka sudah memiliki interest yang cukup tinggi untuk membeli produk atau menggunakan jasa kita. Itulah kenapa strategi digital marketing di mesin pencari menjadi hal yang perlu dioptimasi karena tingkat konversinya yang tinggi. Dalam bahasa sederhananya, layanan tidak akan tampil di mesin pencari jika tidak ada orang yang melakukan pencarian. Juga, setiap pencari adalah mereka yang memiliki kebutuhan. Makanya sesuai prinsip ekonomi, pada mesin pencari mempertemukan antara permintaan dengan kebutuhan.

SEO dan SEM specialist adalah dua hal yang berbeda. SEO lebih banyak menangani treatment peningkatan ranking di mesin pencari dengan cara-cara organik. Sedangkan SEM lebih banyak menampilkan website kita di mesin pencari dengan cara-cara berbayar. Namun, realitanya seorang SEO specialist biasanya dituntut juga untuk bisa menguasai SEM. Tren kebutuhan posisi ini juga seperti itu. Kecuali untuk beberapa perusahaan tertentu yang menuntut spesialisasi, mereka biasanya membutuhkan posisi SEO specialist dan SEM specialist tersendiri (PPC specialist).

Full-stack Web Developer

Posisi full-stack web developer bertanggung jawab dalam developing dan managing website. Hal-hal yang berkaitan dengan teknis pembuatan website maupun landingpage biasanya akan kita serahkan kepada tim ini. Full-stack web developer merupakan gabungan dari beberapa spesialisasi pekerjaan lainnya. Biasanya mereka menguasai hal-hal yang berkaitan dengan front-end dan back-end website developer.

Seorang full-stack web developer akan berhubungan banyak dengan tim digital marketing berkaitan dengan campaign yang akan dijalankan. Lalu mereka juga berhubungan dengan tim designer untuk menentukan layout web. Kemudian, mereka juga akan berhubungan dengan tim content untuk menentukan copywriting website. Selain itu, tim analytics juga memiliki kontribusi untuk analisa pengunjung website. Hal ini penting untuk menciptakan “high-converting landing page”.

Graphic Designer

Posisi desainer juga sangat penting. Mereka bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan desain untuk jabatan-jabatan lainnya. Semua hal yang berkaitan dengan visualisasi tujuan digital marketing akan diterjemahkan oleh tim desainer. Mereka juga seringkali menjadi eksekutor untuk produksi konten.

Posisi terkait dengan graphic designer adalah UI/UX Designer. UI/UX designer merupakan salah satu spesialisasi desainer yang biasanya lebih fokus ke developing app dan website. Tugas mereka adalah untuk membuat user lebih nyaman dalam menggunakan app maupun web.

Project Manager

Project manager bertanggung jawab dalam penanganan setiap project. Dia akan lebih fokus dalam mengelola tim yang sedang bekerja, pengelolaan SDM (tim), dan memastikan semua tugas terselesaikan dengan baik.

Setiap perusahaan pasti akan memerlukan komposisi tim digital marketing yang berbeda. Hal ini akan menyesuaikan dengan kebutuhan mayoritas yang sering dihadapi. Begitu pula dengan nama jabatan, banyak perusahaan yang melakukan improvisasi. Seringkali ada dua jabatan yang namanya berbeda namun secara umum tugasnya sama saja. Juga dengan jobdesk-nya, kita bisa menggabungkan maupun memisahkan setiap jabatan sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Setiap brand owner harus senantiasa berorientasi pada pencapaian tujuan perusahaan. Kita seringkali akan menggunakan cara-cara tertentu untuk mewujudkan efisiensi. Catatannya adalah, bahwa setiap kebutuhan tim digital marketing tidak harus dipenuhi dengan rekrutmen pegawai tetap. Banyak perusahaan yang semakin kesini menggunakan freelance maupun agency untuk memenuhi kebutuhan digital marketingnya.

Hal ini tentu akan meringankan beban anggaran SDM. Perusahaan biasanya memenuhi beberapa kebutuhan jasa berikut dengan freelance atau vendor. Diantaranya graphic designer dan web developer. Untuk kebutuhan lainnya, biasanya perusahaan akan cukup dengan merekrut orang-orang dengan kemampuan full-stack digital marketing. Namun ini hanyalah versi efisiensi saja, untuk idealnya tetap seperti yang sudah kita bahas bersama diatas. (Sumber:https://visionic.co.id/struktur-tim-digital-marketing/)

Related Post