Brand atau merek merupakan sebuah identitas dari perusahaan maupun identitas dari sebuah produk. Untuk menciptakan merek pilihan konsumen, tidaklah sesederhana seperti yang dibayangkan. Hal pertama yang perlu dilakukan seorang praktisi branding ialah melakukan analisis mendalam tentang produk. Sebuah brand produk akan menjadi pilihan konsumen jika brand tersebut dinilai telah sukses mempraktikkan strategi pemasaran secara terpadu atau dapat mengintegrasikan dari berbagai macam ilmu marketing. Misalnya mampu melakukan pola kolaborasi pemasaran yang konvensional dengan modern. Atau mampu mendongkrak konsumen agar mencintai terhadap sebuah produk. Dan masih banyak lagi yang lainnya. Model pemasaran yang beragam tentunya akan semakin memperkaya dan lebih mudah bisa dikenal konsumen.
Untuk membuat sebuah brand agar bisa mudah dan cepat dikenal konsumen. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan seperti menentukan elemen brand terlebih dahulu diantaranya logo, brand, karakter perusahaan, simbol, kemasan produk, hingga slogan. Menurut pakar branding dunia, Kevin Lane Keller, berbagai elemen merek tersebut dapat dipilih yang saling berkaitan dengan sebuah brand itu sendiri. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas agar merek bisa tampak kuat, unik, dan tentunya memberi keuntungan.
Membangun sebuah brand harus memiliki ciri khusus yang bisa mudah diingat, mudah dikenali, mempunyai arti, kaya akan visualisasi, serta yang paling penting bisa membuat konsumen begitu menjadi terkesan ketika melihat sebuah brand. Dan akhirnya mereka juga akan menjadi tertarik untuk membeli produk.
Kalau melihat beberapa merek terkenal seperti Coca-Cola, yang begitu sangat mendunia, tidaklah dibangun dalam waktu semalam atau karena faktor kebetulan.
Coca-Cola atau sering disebut Coke, merupakan merek dagang yang didaftarkan di Amerika Serikat sejak Maret 1944 sebagai The Coca-Cola Company. Minuman ini awalnya dimaksud sebagai obat paten saat diciptakan pada akhir abad 19 oleh John Pemberton. Beberapa waktu kemudian Coca-Cola dibeli oleh Asa Griggs Candler, seorang pebisnis. Dan berkat taktik marketingnya yang sangat luar biasa menjadikan Coca-Cola sebagai merek yang mendominasi pasar minuman ringan di seluruh dunia.
Coca-Cola yang merupakan produk minuman asal Amerika Serikat ini berupaya untuk selalu menampilkan autentitas kehidupan nyata. Setiap iklannya selalu menghadirkan momen yang tampak natural, dan merek berperan secara alami di dalam pesan iklan yang disampaikan. Sehingga konsumen tidak semerta-merta melihat bahwa itu sebuah produk iklan minuman ringan.
Perilaku konsumen agar menyukai terhadap sebuah produk itu, berpengaruh pada sikap psikografi. Artinya, sebuah brand seolah-olah memiliki intuisi menggiring pelanggan untuk loyal pada sebuah produk. Sekarang ini, konsumen tidak lagi sekedar menerima produk dengan deretan fungsi, tapi bagaimana meyakinkan mereka bahwa apa yang dibelinya itu menimbulkan rasa aman, percaya, dan puas.
Sumber: http://netpreneur.co.id
[Ilustrasi gambar : http://researchdirectorinc.com]