J A S A P E M B U A T A N W E B S O L O

Visual speaks first. Itu mengapa punya website yang apik nan estetis adalah sesuatu yang tak bisa ditawar. Tampilan website yang user-friendly membuat pengunjung betah berlama-lama ada di website. Ini jadi langkah penting sebelum nantinya Anda memprospek pengunjung jadi pelanggan.

Cara termudah untuk membuat website dengan tampilan oke adalah dengan menginstal tema WordPress terbaik. (Cara ini tentu saja hanya berlaku untuk website berbasis WordPress). Namun, ada kalanya tema saja tidak cukup. Sering kali tema memberikan opsi kustomisasi terbatas.

Di titik inilah, Anda membutuhkan bantuan page builder. Dengan page builder, Anda bisa mendesain halaman web dengan lebih leluasa. Tak perlu tahu coding atau menguasai kemampuan teknis lainnya. Hal yang perlu dilakukan hanyalah menarik elemen web yang diinginkan dan menatanya sesuai keinginan (drag and drop).

Salah satu page builder yang sangat umum dipakai adalah Elementor. Tercatat ada dua juta pengguna WordPress yang memakai plugin ini di web. Di artikel ini, Anda bisa baca panduan lengkap cara menggunakan Elementor. Anda bisa temukan informasi lengkap soal apa itu elementor, kelebihan dan kekurangannya, elemen web apa saja yang bisa dibuat, dan tentunya cara menggunakan elementor itu sendiri.

Artikel ini akan sedikit panjang. Jadi, tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai!

Apa itu Elementor?

Elementor adalah page builder yang khusus diciptakan untuk website berbasis WordPress. Dengan menambahkan plugin ini ke web, Anda bisa bebas mengubah dan mendesain ulang tampilan web.

Bagaimana caranya? Jika dijelaskan secara singkat, beginilah kira-kira cara Elementor bekerja:

  • Elementor membantu Anda mengubah tampilan dengan sistem bernama drag and drop. Terdapat sejumlah tombol elemen web ─ semacam teks, video, galeri, spacer, dsb ─ yang bisa diklik, ditaruh, dan disusun sesuai keinginan.
  • Elementor memberi opsi bagi Anda untuk mengubah setiap halaman di website. Mulai dari post, custom post types, sampai dengan pages bisa didesain ulang. Opsi ini membuat Anda leluasa menyesuaikan nuansa tampilan dengan konten tertentu.
  • Plugin ini bekerja di front-end website. Artinya, apa yang Anda lihat ketika mengustomisasi website akan jadi tampilan yang dilihat oleh pengunjung. Cara ini membuat Anda lebih efektif dalam mendesain. Apalagi kalau dibandingkan dengan desain sistem back-end yang sedikit rumit dan menyita waktu.
  • Anda tak perlu kemampuan HTML atau PHP untuk desain website. Satu-satunya yang Anda butuhkan hanyalah kreativitas.

Ya, kira-kira begitulah garis besar cara kerja Elementor. Kini saatnya mengeksplor apa-apa saja yang bisa dibuat dengan plugin satu ini.

Apa yang Bisa Anda Buat dengan Elementor?

Sebelumnya disebutkan, Elementor bisa dipakai untuk mendesain setiap halaman pada website. Namun, apa saja tepatnya yang bisa dibuat dengan Elementor? Berikut jawabannya:

  • Landing pages─ halaman khusus untuk mengajak pengunjung agar melakukan aksi tertentu. Entah itu dengan mengisi formulir, subscribe website, ataupun melakukan transaksi untuk produk atau layanan.
  • Opt-in forms ─ formulir khusus yang disediakan untuk pengunjung. Dengan mengisi nama dan alamat email, pengunjung bisa mendapatkan akses konten premium atau langganan website. Anda bisa letakkan opt-in forms di mana saja Anda mau: sidebars, header, footer, atau di konten itu sendiri.
  • Widget ─ berbagai elemen tambahan untuk melengkapi fungsi halaman. Semisal, login form, rekomendasi konten sejenis, peta, dan sebagainya. Baca juga rekomendasi widget terbaik untuk website WordPress.
  • Pop-up ─ pesan atau iklan promosi yang muncul secara tiba-tiba ketika membuka website.
  • Custom header and footer ─ elemen yang berisi identitas dan informasi spesifik seputar website. Terletak di bagian atas web (header) dan paling bawah (footer).
  • Custom post types ─ pada dasarnya merupakan halaman konten biasa. Dengan Elementor, halaman konten tersebut bisa disesuaikan tampilannya menurut keinginan.
  • Global widgets ─ widget yang bisa didesain sekali dan digunakan pada bagian-bagian web sekaligus.

Banyak sekali, bukan? Kalau Anda menginginkan satu solusi mudah untuk desain web, sudah tentu Elementor jawabannya. Cara memakainya mudah. Pun, ada banyak kustomisasi yang bisa dilakukan.

Mengenal Bagian-Bagian di Elementor Page Builder

Elementor menjanjikan satu solusi lengkap untuk desain web. Ada banyak fitur dan komponen yang termasuk di dalam pluginnya.

Sekilas ini jadi berita baik untuk pengguna WordPress. Artinya, Anda tak perlu menginstal tambahan aplikasi untuk mem-backup Elementor.

Namun, fitur sangat lengkap juga bisa sedikit merepotkan. Sebagai pemula, Anda bisa-bisa dibuat bingung karena banyaknya opsi dan elemen yang bisa ditambahkan.

Supaya memudahkan Anda, di bagian ini kami akan perkenalkan elemen-elemen di Elementor. Dengan begitu, Anda bisa merasa lebih familiar dalam menggunakan plugin satu ini.

Untuk mempermudah penjelasan, kami akan membagi bagian ini ke dalam tiga poin. Ketiga poin itu adalah:

  1. Tab options;
  2. Page settings;
  3. Elements library.

Lagi-lagi, kami ingatkan, pembahasan bagian ini akan sangat panjang. Akan tetapi, kami harap info yang panjang ini akan bermanfaat. Selain juga, kami yakin, tak ada web lain yang memuat tutorial selengkap ini.

Baik. Mari kita mulai jabarkan satu per satu bagian-bagian dari Elementor.

1. Tab options

Tab options terletak di bagian bawah Elementor side panel. Dilihat dari browser, panel ini terletak di sebelah kiri halaman.

Sejujurnya, Elementor tak mengeluarkan nama resmi untuk bagian ini. Akan tetapi, supaya mudah, kami sebut saja sebagai tab options. Sebab, bagian ini memang terdiri atas opsi-opsi berbentuk tab.

Nama tab dari kiri ke kanan: settings, navigator, history, responsive mode, dan preview changes. Deskripsi singkat seperti berikut:

  • Settings ─ memuat pengaturan umum soal halaman (judul, status publikasi, featured image, opsi sembunyikan judul, dan page layout); pengaturan style halaman (opsi gaya latar belakang, warna latar, gambar, dan padding), dan custom CSS.
  • Navigator ─ semacam daftar isi yang memuat komponen Elementor apa saja yang digunakan di sebuah halaman. Tab ini memudahkan Anda merunut dan mengatur tampilan halaman.
  • History ─ mendaftar perubahan apa saja yang dilakukan pada halaman. Anda bisa dengan mudah undo atau redo sebuah aksi.
  • Responsive mode preview tampilan web di tiga layar berbeda, yaitu desktop, tablet, dan mobile. Ubah langsung untuk sesuaikan tampilan di resolusi layar yang diinginkan.
  • Preview changes ─ lihat hasil desain web sebelum disimpan dan dipublikasi ke khalayak.

2. Page settings

Bagian ini memuat pengaturan basic Elementor. Terdiri dari tiga opsi yang berbeda, yaitu Style, Settings, dan Go To.

Di opsi style, Anda bisa menyesuaikan tampilan warna dan font dari website. Terdapat default color dan default font yang bisa diubah dengan bebas. Untuk mendapatkan warna yang pas, ada juga fitur color picker.

Opsi settings memuat pengaturan di WordPress dan pengaturan Elementor. Pengaturan di WordPress lebih banyak soal aktivasi fitur di Elementor. Sedangkan untuk pengaturan Elementor, Anda bisa menyesuaikan jarak antara konten, lebar konten, serta tampilan foto serta galeri.

Di bagian Go To, ada tiga hal yang bisa dilakukan. Finder dipakai untuk mencari elemen konten di Elementor dengan cepat dan mudah. Anda tak perlu mencari manual dengan scrolling di element library.

Lalu, opsi View Page sama dengan Preview changes. Opsi yang tak lain membolehkan Anda mengintip halaman sebelum menyimpan atau mempublikasikannya. Terakhir, Exit Dashboard adalah tombol yang bisa diklik ketika Anda memutuskan kembali ke halaman Dashboard.

3. Element library

Element library berisi semua elemen yang bisa Anda tambahkan ke halaman website. Ada tiga jenis elemen yang bisa Anda pilih, yaitu basic, general, dan WordPress. Kami akan jabarkan deskripsi setiap elemen di bawah ini:

Basic memuat elemen-elemen sederhana yang terdapat di setiap konten.

General berisi widgets yang lebih advance dibandingkan widget basic. Terdapat lebih banyak elemen yang bisa ditambahkan.

WordPress merupakan pilihan widget bawaan dari WordPress. Kurang lebih isinya sama dengan yang ada di Elementor. Jika Anda menambahkan plugin seperti Jetpack, widgets dari plugin tersebut juga akan muncul.

Cara Menggunakan Elementor

Setelah cukup familiar dengan berbagai fitur dan bagiannya, kini saatnya Anda belajar bagaimana cara menggunakan Elementor. Di bagian ini, setidaknya Anda akan mengetahui tiga hal.

Pertama, cara menginstal Elementor. Kedua, cara mendesain halaman web dari template Elementor. Ketiga, cara mendesain halaman web dari nol.

Cara Menginstal Elementor

Menambahkan Elementor ke website caranya cukup mudah. Anda cukup klik menu Plugins > Add New. Lalu masukkan kata kunci Elementor di kolom pencarian sebelah kanan.

Ketika sudah menemukan plugin yang dicari, klik tombol Install Now. Tunggu beberapa saat hingga tombol berubah menjadi Activate. Kemudian klik tombol tersebut dan plugin sudah siap digunakan.

Cara Mendesain Menggunakan Template

Seketika plugin aktif, Anda bisa melihat menu Elementor di Dashboard. Selain itu, tombol Edit with Elementor akan muncul di setiap halaman website. Untuk mengedit halaman, Anda tinggal klik tombol tersebut. Kemudian, Anda akan dibawa ke halaman khusus desain.

Perhatikan bagian sebelah kanan dari side panel. Di bagian itulah Anda bisa mengubah tampilan dan menambahkan fitur-fitur yang diinginkan.

Untuk buat halaman dari template, tekan tombol bergambar folder.

Selanjutnya, Anda akan menemukan halaman khusus berisi templates. Ada templates berupa blocks atau susunan untuk teks pada halaman. Lalu ada juga Pages, yaitu template untuk keseluruhan halaman.

Ketika sudah menemukan desain yang diinginkan, klik tombol Insert di bawah desain.

Desain yang dimaksud akan muncul ke halaman yang diinginkan. Sekarang Anda tinggal ubah isinya. Bisa juga Anda menambahkan elemen pada bagian-bagian yang dirasa perlu.

Setelah kustomisasi dirasa cukup, Anda bisa simpan desain yang sudah dibuat. Cukup klik tombol panah kecil di samping kanan tombol Publish. Kemudian klik Save Draft.

Bisa juga klik Save as Template untuk jadikan desain sebagai template. Cara ini membuat Anda tak perlu lagi mendesain ulang tampilan yang persis ke halaman lainnya. Cukup load template dan sesuaikan konten dengan mudah.

Cara Mendesain dari Nol

Untuk mendesain halaman dari kanvas kosong, klik tombol + di sebelah kiri.

Tombol ini akan mengarahkan Anda ke pilihan structure halaman.

Setelah memilih structure yang cocok, halaman akan diisi dengan outline atau section. Dalam section ini Anda bisa tambahkan elemen-elemen yang ada di library.

Ketika proses desain selesai, Anda bisa Save Draft, Save as Template, atau Publish.

Kelebihan dan Kekurangan Elementor

Apa Anda sudah tertarik untuk memakai Elementor? Belum? Kalau begitu, coba kita daftar kelebihan dan kekurangan dari Elementor.

Kelebihan Elementor Page Builder

Sebagai plugin tambahan WordPress, Elementor menawarkan banyak sekali kelebihan. Setidaknya inilah yang Anda rasakan ketika menggunakan Elementor untuk mendesain website:

  • Fitur lengkap dan sangat mudah digunakan.
  • Terdapat banyak sekali elemen untuk ditambahkan di halaman web. Mulai dari fitur-fitur sederhana seperti teks, heading, gambar, spacer, dan sebagainya. Tetapi ada juga elemen yang lebih advance seperti tabs, menu anchor, accordion, toggle, dan banyak lagi lainnya.
  • Anda bisa mengubah tampilan dengan bebas. Bahkan Anda bisa tambahkan detail yang tidak tersedia di tema WordPress.
  • Lihat perubahan tampilan secara real-time.
  • Terdapat opsi untuk kustomisasi tampilan di tiga jenis layar berbeda: dekstop, tablet, dan mobile.
  • Setiap perubahan yang dilakukan di halaman terekam dengan baik. Anda bisa mengembalikan tampilan ke versi sebelum dengan sekali klik.
  • Fitur yang ditawarkan untuk versi gratis sudah sangat lengkap. Apalagi dibandingkan dengan plugin page builder lainnya.

Kekurangan Elementor Page Builder

Tentu saja Elementor tak lepas kekurangan. Kalau Anda punya concern soal ini, kami coba beri gambaran hal-hal yang mungkin membuat Anda kurang puas.

  • Elementor tak membolehkan Anda melakukan kustomisasi tampilan URL.
  • Terkadang tampilan font dan teks tidak sinkron.
  • Fitur-fitur penting sekelas Mailchimp, Confirmation Email, Hubspot dan sebagainya hanya tersedia dalam versi Pro.

Kesimpulan

Jadi, bagaimana? Mendesain web ternyata cukup mudah, kan?

Kalau Anda butuh tambahan inspirasi soal desain web, kami juga memiliki beberapa artikel yang bisa dibaca:

  • 15 Cara Desain Blog Agar Tampil Keren dan Menarik
  • Menentukan Warna Efektif untuk Desain Website Anda
  • Rahasia Desain Website Profesional dengan Prinsip Gestalt

Kalau bicara soal performa cepat dan server selalu up, itu urusannya Niagahoster. Dapatkan performa website paling optimal dengan fitur hosting lengkap, support terbaik dan datacenter tier 4 yang canggih. Tunggu apa lagi? Pilih paket hosting sekarang.

Jasa Pembuatan Website dan SEO

Solo Desain merupakan penyedia jasa pembuatan website terbaik di kota Solo (Surakarta), Jawa Tengah. Kami melayani jasa desain website, jasa web developer, jasa buat toko online, jasa pembuatan website pemerintahan, jasa pembuatan website portal berita, jasa pembuatan website sekolah, jasa pembuatan website hotel, jasa pembuatan website rumah makan, jasa pembuatan website properti, jasa pembuatan website wisata, jasa optimasi SEO dll. GRATIS DOMAIN dan HOSTING.

Related Post