Dalam industri properti, tampaknya istilah rumah minimalis sudah menjadi jargon andalan para developer dalam menjual produk-produknya. Tidak dapat dipungkiri, hal ini terjadi karena pasar memang merespon dengan baik. Rupanya, setelah sekian lama, produk ‘rumah minimalis’ masih memiliki fans yang jumlahnya cukup signifikan sehingga masih dijadikan peluang bisnis yang menggiurkan bagi banyak developer. Artikel ini hendak menelaah lebih dalam istilah “rumah minimalis” tersebut. Sudah benarkah persepsi publik mengenai istilah ini? Atau sebenarnya istilah ini sudah menyimpang (atau berevolusi) dari pengertian awalnya?
Untuk melihat bagaimana persepsi (atau yang timbul di benak) masyarakat umum di Indonesia, kita dapat dengan mudah bertanya pada mesin pencari Google. Ketikkan kata ‘rumah minimalis’ dan gambar ini akan langsung muncul di layar gadget kita.
Apakah ini yang timbul dalam pikiran Anda? Bila ya, berarti Anda tidak sendiri. Mesin pencari Google akan menampilkan gambar-gambar paling populer yang berkaitan dengan keywords yang kita masukkan di situ. Artinya, memang gambar-gambar inilah yang paling banyak dipahami orang dengan istilah ‘rumah minimalis’.
Satu hal yang menarik, istilah ‘minimalis’ ternyata belum masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Mari kita cek istilah ini melalui KBBI online yang biasa kita gunakan untuk mengecek sebuah kata itu baku atau tidak. Ternyata, inilah hasilnya ketika kita masukkan istilah ‘minimalis’
Jadi, apa artinya? Artinya istilah ‘minimalis’ bukanlah istilah yang baku dalam Bahasa Indonesia. Ini adalah istilah asing. Oleh karena itu, untuk mencari tahu makna aslinya, kita perlu melihat istilah ini dalam konteks asal usulnya.
Istilah minimalis berasal dari bahasa Inggris ‘minimalist’. Jadi, untuk mencari tahu bagaimana persepsi orang asing (dalam hal ini maksudnya pengguna bahasa inggris sebagai bahasa sehari-hari) akan istilah ‘rumah minimalis’, kita akan memasukkan keywords ‘minimalist house’ ke dalam Google dan inilah hasilnya:
Ternyata, gambar rumah yang dihasilkan cukup jauh berbeda dengan yang sebelumnya. Mungkin untuk lebih memperjelas lagi, mari kita scroll ke bawah lebih jauh.
Rupanya semakin banyak kita melihat unsur boks dan kaca. ‘Minimalist house’ umumnya menggunakan atap datar. Sedikit sekali kita temukan bentuk atap rumah perisai seperti yang kita jumpai di gambar-gambar ‘rumah minimalis’ sebelumnya.
Mengapa bisa ada perbedaan ini? Untuk mengetahuinya, mari kita selidiki definisi ‘minimalist’ di kamus referensi bahasa Inggris terkemuka di dunia: Merriam-Webster. Sama seperti KBBI, Merriam-Webster memiliki versi online yang sangat mudah kita akses. Ini hasilnya jika kita memasukkan kata ‘minimalist’
Ternyata, hasil pencarian pertama menunjukkan bahwa ‘minimalist’ adalah sebuah kata benda. Ada 2 arti. Pertama, ‘minimalist’ artinya orang yang memiliki pandangan politik untuk mengurangi fungsi dan kekuasaan organisasi politik ke level minimum. Definisi ini bisa kita abaikan karena konteksnya bukan topik bahasan kita. Kita bisa fokus melihat pada arti yang kedua, yaitu ‘minimalist’ adalah seorang seniman yang menciptakan ‘minimal art’ atau pengikut sebuah paham ‘minimalism’. Untuk lebih memahaminya, tentu kita akan coba lihat apa yang dimaksud ‘minimal art’ atau ‘minimalism’. Akan tetapi, sebelum ke sana, kita perlu scroll down dahulu untuk melihat arti lain dari ‘minimalist’.
Ternyata, di sini kamus Merriam-Webster menjelaskan bahwa ‘minimalist’ adalah sebuah kata sifat (adjektif). Tampaknya, kata sifat lebih cocok dengan yang kita cari karena kita mencari arti kata ‘minimalist’ yang melekat pada kata ‘house’: ‘minimalist house’. Di sini, kata ‘minimalist’ dijelaskan sebagai sifat yang berkaitan dengan gaya (style) ‘minimalism’. Mau tidak mau, kita berjumpa lagi dengan istilah ‘minimalism’. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain, kita perlu tahu apa arti istilah ini. Mari sekali lagi kita tanya kamus Merriam Webster yang sakti ini.
Pertama, ‘minimalism’ dijelaskan sebagai sebuah langgam/gaya (style) atau teknik (dalam dunia musik, literatur, dan desain) yang dicirikan dengan kesederhaan dan kesenggangan yang ekstrem. Arti kedua, sekali lagi kita menjumpai kata ‘minimal art’. Membaca arti kamus terkadang membuat orang semakin pusing karena sukar membayangkan maksudnya Untunglah di era digital ini Google membuat orang bisa dengan mudah mencari ‘gambaran’ akan sebuah kata-kata yang masih abstrak dalam pikirannya. Jadi, mari kita masukkan keyword‘minimalism’ ke Google untuk mendapat gambaran.
Ternyata, inilah gambaran ‘minimalism’ yang kita dapatkan dari Google. Ini adalah langgam yang dapat dijumpai dalam dunia seni, fotografi, desain grafis, serta seni visual lainnya. Bila kita scrool ke bawah lagi, kita akan memahami yang dimaksud dengan ‘kesederhanaan dan kesenggangan ekstrem’ yaitu ruang-ruang kosong yang sengaja diciptakan untuk mengapresiasi keindahan dari satu atau dua benda sederhana yang ditampilkan. Warna monokrom putih, hitam, dan abu-abu menjadi dominan untuk menguatkan apresiasi pada kemurnian benda yang hendak ditonjolkan.
Pemahaman kita akan seni minimalis ini bisa kita perdalam bila kita mengklik pencarian ‘minimalism in art’ yang diusulkan oleh Google di pojok kanan atas tersebut. Inilah gambar yang akan muncul.
Ternyata, kita dibawa melihat karya seni yang bertemakan ‘minimalism’ yang pada umumnya menampilkan permainan geometri dengan warna-warna dasar yang senada. Namun, ternyata Google menunjukkan bahwa langgam ‘minimalism’ itu pun ada dalam dunia arsitektur. Ini membawa kita lebih dekat pada tujuan awal kita, yaitu mencari tahu istilah ‘rumah minimalis’. Mari kita klik link yang diusulkan Google tersebut.
Ternyata, hasilnya hampir sama dengan hasil pencarian sebelumnya dengan keywords ‘minimalist house’. Namun, bedanya gambar-gambar ini menampilkan rumah minimalis dalam wujudnya yang lebih ‘murni’, lebih ‘minimal’, bentuk-bentuk geometri yang lebih ‘simple’. Mari kita scroll lebih jauh.
Arsitektur minimalis yang ditampilkan di sini menunjukkan bentuk-bentuk permainan geometri dengan warna monokrom tanpa banyak ornamen. Mungkin, inlah bentuk-bentuk rumah minimalis yang lebih dekat dengan pengertian asalnya.
Perjalanan singkat kita menelusuri istilah rumah minimalis mungkin menjelaskan mengapa ada disparitas/perbedaan persepsi antara masyarakat awam dengan arsitek mengenai rumah minimalis. Ketika ada seseorang meminta seorang arsitek untuk mendesainkan sebuah rumah minimalis untuknya, seringkali ada perbedaan persepsi. Di benak orang itu, rumah minimalis adalah seperti gambar pertama yang ditampilkan Google ketika kita mencari ‘rumah minimalis’, sedangkan di benak si arsitek, umumnya adalah gambar-gambar yang ditampilkan Google ketika mencari ‘minimalism in architecture’. Hal ini disebabkan karena biasanya arsitek telah dididik di bangku kuliah mengenai berbagai langgam/gaya arsitektur hingga ke sejarah dan asal muasalnya sehingga ketika mendengar kata ‘rumah minimalis’, persepsinya akan membawanya ke gambaran yang lebih dekat dengan definisi kata ‘minimalism’ tersebut. Hal ini tidak jarang menimbulkan kesalahpahaman antara arsitek dengan kliennya. Oleh karena itu, apabila Anda hendak meminta arsitek Anda membangun ‘rumah minimalis’, pastikan Anda memiliki pemahaman yang sama tentang istilah tersebut.
Kita mungkin bertanya-tanya,”Jadi, mana persepsi yang ‘benar’ tentang rumah minimalis?”. Jawabannya mungkin bukan benar atau salah. Bahasa selalu berevolusi mengikuti zamannya. Istilah-istilah baru terus ditambahkan ke dalam kamus bahasa kita. Istilah ‘minimalis’ mungkin akan segera masuk ke KBBI dengan definisi yang mungkin lebih dekat ke pemahaman umum yang kita bahas di awal artikel ini karena pemahaman itulah yang lebih ‘populer’ atau lebih kontekstual bagi masyarakat Indonesia akibat keagresifan tim marketing developer yang getol memasarkan produk-produk rumah yang bakal naik harga di hari Senin itu. Banyak arsitek mungkin akan keberatan dan menuntut agar istilah rumah minimalis dikembalikan ke pemahaman awalnya dan masyarakat awam perlu ‘dididik’ untuk lebih memahami istilah ‘minimalis’ yang baik dan benar.
Artikel ini tidak bertujuan untuk merumuskan mana pemahaman yang paling benar tentang ‘rumah minimalis’, melainkan untuk membuka pikiran mengenai keragaman persepsi tentang ‘rumah minimalis’ yang penting dipahami oleh mereka yang ingin membangun sebuah rumah minimalis, baik itu homeowner maupun arsitek, sehingga tidak terjadi salah persepsi dan rumah yang dibangun pun sesuai dengan impian penghuninya untuk menjadi home sweet home.
Arsitek Rumah Tinggal | Arsitek Bangunan Komersial| Desainer Interior | Arsitek Bangunan Hijau(Green Design Architect) | Arsitek lanskap | Arsitek Urban | Arsitek Kawasan Industri (Industrial Architect) | Kanopi Rumah Minimalis | Desain Rumah Minimalis | Arsitektur Design | Desain Arsitek | Jasa Desain Arsitek | Jasa Arsitek | Jasa Desain Arsitek Rumah | Desainer Arsitektur | Desainer Interior | Jasa Arsitek Desain Rumah Minimalis | Jasa Desain Rumah | Jasa Kontraktor Rumah | Kontraktor Rumah Murah | Sketsa Rumah