J A S A P E M B U A T A N W E B S O L O

Saat ini pengguna FB Ads di Indonesia semakin meningkat , tapi tetap saja ada yang berhasil dan ada yang gagal. Terlepas dari itu ada beberpa kunci penting yang harus di pahami, berikut ini :
Mengenai Target Audience
Pernahkah anda menjalankan FB Ads tanpa menentukan target audience dengan jelas? Suka atau tidak suka, sebuah campaign FB Ads selalu diawali dengan membidik target audience yang tepat. Jika anda beranggapan bahwa untuk melakukan riset audience yang tepat akan menyita waktu dan tenaga sehingga anda mengabaikan langkah ini maka dijamin iklan yang anda jalankan akan menyedot biaya yang besar dan seringkali tidak maksimal. Hanya dengan mengetahui target audience yang tepat dari FB Ads yang akan anda jalankanlah yang akan menjadikan campaign FB Ads anda jauh 95% lebih baik dari iklan-iklan lainnya di Facebook.

Googling
Tujuan dari langkah pertama ini adalah untuk mengetahui seberapa menarik kata kunci yang kita tentukan. Silakan lakukan penelusuran kata kunci yang telah kita tentukan dan perhatikan hasil pencariannya di Google.
Impresi (Jumlah total iklan di lihat)

93 persen penjualan dari facebook ads dihasilkan dari Impresi tanpa klik. Targeting yang benar dan tepat lebih penting dari CTR

Reach / Jangkauan (Jumlah unik orang/orang yang berbeda  yang melihat iklan)
Sebuah campaign FB ads yang di optimasi baik dari segi reach memberikan sekitar  74-76 persen pengembalian ROI dan mendorong kenaikan revenue atau omset

Frekuensi
Jika pesan tepat (iklan), frekuensi adalah Kunci keberhasilan artinya nilai frekuensi yang tinggi jauh lebih baik pada saat bahasa iklan dengan target sudah tepat. Frekuensi yang tepat dari facebook ads bisa meningkatkan ROI hingga 42 persen  selalu uji  dan ukur sebuah campaign ads untuk menemukan komposisi yang ideal sesuai target market

Ikuti peraturan Facebook Ads
Data menunjukan 38 % ads di tolak karena melanggar aturan FB Ads

Kombinasi
Kombinasikan dengan teknik marketing lain seperti list building dan lain lain

Jangan Spam
Jangan pernah melakukan spam dengan cara membombardir audience yang tidak tepat hal tersebut bisa menurunkan CTR dan report yang negatif

Split testing
Gunakan teknik Split A/B testing untuk menemukan formula iklan yang baik

Sebuah bisnis yang baru lahir atau bagi seseorang yang baru memulai usaha, salah satu fokus yang menjadi prioritas adalah bagaimana meningkatkan penjualan produk atau jasa yang di tawarkan. Supaya bisnis yang didirikan bisa bertahan dan bisa berkembang ke level selanjutnya. Tapi meningkatkan penjualan ternyata tidaklah semudah yang dipikirkan pada saat eksekusi dilapangan.

Bagi anda yang budget pemasarannya tidak besar tapi ingin omset penjualannya meningkat, caranya adalah dengan fokus kepada produk tertentu saja dari sekian produk yang dimiliki. Misal anda memiliki 10 jenis produk atau model, maka anda sebenarnya bisa fokus ke satu atau dua produk saja untuk di campaignkan di facebook baik itu dengan menggunakan teknik gratisan ataupun menggunakan paid advertising, maka penjualan jenis produk yang lain pun akan terangkat. Contoh lainnya misal anda memiliki produk obat dan obat tersebut bisa mengatasi berbagai macam penyakit, maka anda harus  fokus ke salah satu penyakit saja, katakanlah obat anda memang bisa mengatasi berbagai penyakit, cukup campaign anda fokus hanya ke orang yang sakit kepala saja. Dari sisi biaya dan tenaga pun tentunya akan lebih efisien dibandingkan dengan kita melakukan campaign untuk semua produk.

Percaya atau tidak maka penjualan anda pun bisa meningkat, karena ternyata hukum pareto berjalan yaitu hukum 80-20, yang menyatakan bahwa 80 persen efek di hasilkan oleh 20 persen penyebab. Begitupun dalam permasalahan yang di hasilkan, anda cukup membereskan 20 persen masalah masalah yang menjadi prioritas. Begitupun ternyata dalam  omset penjualan, bisa jadi 80 persen omset yang dihasilkan dari 20 persen produk tertentu saja artinya tidak rata semua produk menghasilkan nilai yang sama. Kalo masih tidak percaya silahkan terliti oleh anda sendiri, karena kami sudah melakukan pengujian berulang ulang dan hasilnya selalu begitu. Tapi yang perlu diperhatikan 80 persen produk yang menghasilkan 20 persen omset itu tetap harus ada, jangan karena yang laku ternyata yang 20 persen saja maka produk lain dihilangkan total. Yang menjadi perhatian adalah jumlah stocknya saja, yang 20 persen menghasilkan omset 80 persen itu yang perlu stocknya dikuatkan.

B2B adalah singkatan dari business to business yang artinya pola bisnis yang dilakukan adalah kerja sama antar pebisnis, produk yang dijual  bukan langsung ke end user atau pemakai tapi melalui perantara terlebih dahulu semacam agen atau distributor.  Banyak orang mengira bahwa sosial media tidak bisa dijadikan media marketing untuk bisnis B2B, karena beranggapan behavior B2B biasanya menggunakan google atau search engine dalam mencari mitranya ataupun menggunakan forum B2B seperti alibaba. Tapi anggapan itu hanyalah fantasi semata alias tidak tepat, karena faktanya 39 persen perusahaan atau bisnis dengan pola B2B berhasil menggaet mitra baru dengan menggunakan twitter dan 41 persen perusahaan B2B berhasil mendapatkan klien baru dengan menggunakan facebook (data valid dari hubspot = salah satu digital agensi ternama di dunia).

Perlu dipahami sekali lagi dan ditanam dalam mindset kita sesungguhnya sosial media adalah cerminan dari dunia nyata, berarti semua aktivitas bisnis termasuk B2B itu bisa dilakukan di sosial media dengan berbagai platform yang ada seperti facebook, twitter dan linkedin. Yang perlu kita ketahui adalah bagaimana cara bermainnya. Hal ini pun sudah kami buktikan dengan bisnis kami yang polanya adalah B2B yang bertujuan menggaet para mitra baru di seluruh Indonesia dan luar negeri hanya dengan menggunakan facebook. Yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan target mitra yang akan anda bidik sedetail mungkin dengan menggunakan data yang telah ada mengenai profil dan kebiasaannya. Lalu lakukan penawaran secara profesional dengan orang tersebut bisa menggunakan banyak cara diantaranya menterjemahkan kebiasaan tersebut melalui status atau menggunakan paid advertising. Atau mencari komunitas-komunitas relevan dengan produk yang akan ditawarkan bisa dengan pendekatan personal ataupun ditarget menggunakan facebook ads dengan bidikan id facebook mereka jika menggunakan fb ads.

Berhasil tidaknya sebuah deal, sebenarnya tergantung dari kemampuan negoisasi anda , karena sesungguhnya sosial media marketing hanyalah bagaimana cara menyampaikan pesan pesan marketing di awal saja. Selanjutnya, itu tergantung kehandalan anda dalam berkomunikasi dengan mereka, bagaimana penawaran anda bisa cocok dan saling menguntungkan untuk kedua belah pihak. Selain itu , tentunya yang perlu diperhatikan untuk bisnis B2B adalah menunjukan sebuah kredibilitas yang tinggi, karena transaksi atau deal yang terjadi biasanya dalam jumlah yang tidak sedikit.

Related Post