Mengetahui Komponen dan Perangkat (hardware) pintu memang sangat penting. Apalagi saat kita merancang atau diminta menghitung kebutuhan biaya untuk memasang sebuah pintu. Pintu tidak hanya sekedar kusen dan daun, tetapi juga hardware seperti engsel, gerendel, sliding set, tuas, kunci dll.
Untuk pintu sliding atau pintu geser merupakan jenis pintu yang sudah mulai banyak digunakan untuk rumah modern di Indonesia. Pintu sliding mengurang penggunaan ruang ketika membua atau menutup pintu. Pintu dibuka atau ditutup dengan cara menggeser daun pintu yang menggantung pada sebuah rel. Pintu sliding ada yang tunggal dan ada juga pintu sliding ganda. Berikut adalah komponen dan perangkat hardware pada pintu sliding.
Untuk pintu sliding, kusen dapat terbuat dari kayu, metal, pvc maupun beton. Dalam pintu sliding peran kusen tidak sebagai struktur utama dan hanya sebagai elemen estetika. Itu karena pintu telah dipegang oleh rel yang biasanya menempel di dinding. Kusen pintu sliding juga dapat dibuat sangat tipis (3 cm) dan tanpa ceruk atau skonengan seperti yang dijumpai pada pintu swing.
Daun pintu sliding hendaknya menggunakan bahan yang ringan dan kuat karena daun pintu bisanya menggantung pada rel. Daun pintu sliding biasanya dibuat dari kayu jati, aluminium dan uPVC. Ukuran daun pintu biasanya lebih besar dari bolongan pada kusen. Hal ini karena dalam pintu sliding harus memberikan overlap untuk menutup celah.
Sliding rail adalah rel sliding door yang terbuat dari bahan aluminium atau baja tempat berjalannya roda sliding door yang membawa daun pintu sliding. Rel sliding door biasanya diletakan di bagian atas, dipaku/dibaut ke tembok di atas lubang kusen sehingga tidak akan terlihat dari bagian luar pintu.
Door roller atau roda sliding door merupakan komponen yang membuat pintu sliding bisa digeser dengan mulus tanpa suara gesekan berlebih. Roda sliding door biasanya menjadi satu dengan penggantung pintu sebagai satu komponen. Roda sliding door ini dibuat dengan bahan baja dengan roda yang terbuat dari plastik sehingga akan lebih halus pergerakannya. Satu daun pintu biasanya digantung oleh 2 roda yang dapat diatur ketinggian penggantungnya.
Agar pergeseran pintu slidig tidak terlampau keluar dari rel, maka perlu dipasang door stoper untuk menghentikan gerakan roda. Untuk pintu geser tunggal diperlukan stopper saat pintu terbuka dan tertutup. Ada stopper yang dapat menghentikan pintu dengan lembut, ada stopper biasa yang sekedar menghentikan roda secara tiba-tiba. Untuk pintu sliding ganda, diperlukan 4 stopper agar pintu kanan tidak lewat ke kiri dan juga sebaliknya.
Bottom rail atau rel bagian bawah pintu sliding berfungsi untuk mengarahkan posisi bawah pintu agar tetap pada tempatnya saat pintu digeser sehingga tidak menabrak kusen pintu. Rel bagian bawah biasanya dibuat dengan mencoak bagian bawah daun pintu sehingga guide masuk disitu. Rel bawah dibuat dengan baja atau aluminium yang lebih kecil sehingga bisa masuk dalam coakan daun pintu.
Bottom guide berfungsi sebagai pemandu jalannya pintu sliding saat digeser sehingga tetap pada posisinya. Bagian ini juga berfungsi sebagai penahan pintu sliding jika ada yang ingin mendobraknya. Bottom guide biasanya terbuat dari plastik yang dipasang di atas keramik.
Handle pintu sliding berbeda dengan handle pintu swing yang menggunakan lever handle atau tuas tangan. Handle pintu sliding biasanya berupa coakan atau bisa semacam knob yang berfungsi untuk menggeser daun pintu. Perlu diingat bahwa pintu sliding tidak bisa terbuka secara penuh, melainkan menyisakan bagian daun pintu tempat menarik handle dan memasang kunci.
Pintu sliding memiliki mekanisme penguncian yang berbeda dengan pintu swing pada umumnya. Pada pintu sliding, saat kita memutar kunci yang terjadi adalah keluarnya kait yang mengait ke kusen atau pintu sebelahnya yang menahan agar daun pintu tidak bisa digeser.
Demikianlah mengenai komponen-komponen pintu sliding, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah wawasan mengenai pintu sliding yang ada pada bangunan. Jangan lupa share artikel ini untuk teman-teman yang lainnya.
Arsitek Rumah Tinggal | Arsitek Bangunan Komersial| Desainer Interior | Arsitek Bangunan Hijau(Green Design Architect) | Arsitek lanskap | Arsitek Urban | Arsitek Kawasan Industri (Industrial Architect) | Kanopi Rumah Minimalis | Desain Rumah Minimalis | Arsitektur Design | Desain Arsitek | Jasa Desain Arsitek | Jasa Arsitek | Jasa Desain Arsitek Rumah | Desainer Arsitektur | Desainer Interior | Jasa Arsitek Desain Rumah Minimalis | Jasa Desain Rumah | Jasa Kontraktor Rumah | Kontraktor Rumah Murah | Sketsa Rumah